Minggu, 27 Maret 2016

Administrasi Pendidikan Tentang Pelayanan Prima



BAB I
PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG MASALAH
            Kelemahan utama layanan prima pendidikan terletak pada pengelola pendidikan, ini dapat dilihat mulai  di tingkat Provinsi, Kabupaten atau kota dan tingkat satuan pendidikan (sekolah), kelemahan itu terletak pada Rendahnya pelayanan pengelolaan data.  Lemahnya pendataan dapat dilihat mulai dari jumlah sekolah, pengawas sekolah, kepala sekolah, guru dan siswa yang belum akurat dalam pendataan akibatnya terjadi data yang tumpang tindih. Pengolahan data pada saat ini masih yang bersifat kualifikasi itupun belum tertata dengan baik ini bisa dilihat bila stakeholder ingin meminta data misalnya: berapa jumlah pengawas yang berpendidikan S-1, S-2 dan S-3, berapa jumlah sekolah yang sudah memenuhi layanan minimal (standar pelayanan minimal), Sekolah standar nasional, jumlah guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah menurut usia, kepala sekolah yang sudah dua periode dalam jabatannya dan berapa kebutuhan guru, kepala sekolah, pengawas untuk dua tahun kedepan Dinas Pendidikan masih sulit menggambarkan, Ini semua belum dapat tergambarkan akibatnya data pendidikan secara keseluruhan masih lemah.  
Pelayanan perencanaan pendidikan Kelemahan perencanaan pendidikan dapat dilihat dari tingkat provinsi/kabupaten/kota dan tingkat satuan pendidikan. Ini terlihat dari lembaga pendidikan dalam menetapkan perencanaan masih banyak belum melakukan evaluasi diri dari tingkat satuan pendidikan ke tingkat kabupaten/kota dan ke provinsi yang mengacu pada delapan standar nasional pendidikan akibatnya tujuan yang diinginkan suatu lembaga tidak tepat sasaran bahkan terjadi kegiatan yang tumpang tindih. Masih banyak pengelola pendidikan dari provinsi atau kabupaten atau kota dan satuan pendidikan belum  memperhatikan visi dan missi pendidikan nasional serta visi missi kepala Daerah akibatnya dalam menetapkan tujuan pendidikan tidak tepat sasaran sehingga peningkatan mutu pendidikan berjalan lambat. Pelayanan merupakan suatu proses memberikan suatu produk yang berupa pelayanan terhadap pelanggan. Seperti di sekolah seorang guru seyogyanya memberikan pelayanan terbaik buat para siswa-siswinya, yang disebut pelayanan prima.
Dalam hal memberdayakan siswa, pelayanan yang diberikan tidaklah bertujuan selain mencari untung, juga menjadikan siswa justru diberdayakan dengan pelayanan prima yang diterimanya. Pelayanan prima yang dilakukan sekolah merupakan sikap atau tata cara pelayanan berkualitas yang diberikan oleh pihak sekolah dalam hal ini seluruh komponen organisasi dari jajaran pucuk sampai dengan lapisan bawah. Ini membentuk persepsi positif terhadap sekolah.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang di maksud pelayanan prima
2.      Bagaimana tujuan dari pelayanan prima
3.      Konsep apa saja yang ada di dalam pelayanan prima
4.      Apa saja jenis-jenis dari layanan prima pendidikan
5.      Bagaimana karakteristik pelayanan prima
6.      Bagaimana cara meningkatkan layanan pendidikan

C.    TUJUAN
1.      untuk mengetahui apa yang di maksud dengan pelayanan prima
2.      untuk mengetahui tujuan dari pelayanan prima
3.      untuk mengetahui konsep layanan prima
4.      untuk mengetahui apa saja jenis-jenis layanan prima pendidikan
5.      untuk mengetahui bagaimana karakteristik layanan prima
6.      untuk mengtahui bagaimana cara meningkatkan layanan prima



























BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN PELAYANAN PRIMA
Pelayanan merupakan suatu proses memberikan suatu produk yang berupa pelayanan terhadap pelanggan. Seperti di sekolah, seorang guru seyogyanya memberikan pelayanan terbaik buat para siswa-siswinya. Sedangkan Pelayanan Prima merupakan terjemahan dari istilah “Service Excellent” yang secara harafiah berarti pelayanan yang sangat baik atau pelayanan yang terbaik, karena sesuai dengan standar pelayanan yang berlaku atau dimiliki oleh instansi yang memberikan pelayanan. Apabila instansi belum memiliki standar pelayanan maka pelayanan disebut sangat baik atau terbaik atau akan menjadi prima, manakala dapat atau mampu memuaskan pihak yang dilayani (pelanggan). Jadi pelayanan prima dalam hal ini sesuai dengan harapan pelanggan.
Kecepatan pelayanan, ketepatan, keramahan, kenyamanan merupakan komponen yang terintegrasi yang harus dipenuhi sekolah. Pelayanan yang lambat dan hasil yang tidak maksimal disertai sikap garang tentu menjauhkan hati pelanggan. Keberhasilan implementasi pelayanan prima tidak semata-mata berfokus pada pelanggan eksternal, tetapi juga tidak meninggalkan pelanggan internal. Sekolah harus selalu berusaha mengetahui keinginan pelanggan dan terus menciptakan kebutuhan dan harapan pelanggan. Pelaksanaan pelayanan prima tidak akan berhasil tanpa kerja sama seluruh komponen organisasi sekolah. Apabila satu komponen tidak turut berpartisipasi maka sia-sialah seluruh pengorbanan dan usaha yang ditempuh oleh komponen lain.

B.     TUJUAN PELAYANAN PRIMA
   Tujuan pelayanan prima adalah memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan pelanggan, dalam hal ini siswa / masyarakat serta memberikan fokus pelayanan kepada siswa. Pelayanan prima di sekolah termasuk juga dalam proses pembelajaran, bukan hanya diluar proses pembelajaran. Sekolah (terutama yang berstatus negeri) adalah ujung tombak terdepan dalam pelayanan publik di lingkungan Depdiknas. Dalam persoalan pendidikan anak, orang tua dan masyarakat selalu menginginkan agar anaknya mendapatkan pendidikan terbaik dan mendapatkan pelayanan yang prima. Oleh karena itu, sekolah haruslah responsif dalam menyikapi kemauan masyarakat tanpa mengorbankan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan sekolah.
      Salah satu cara yang dapat digunakan sekolah agar dapat melayani masyarakat dengan prima adalah kemauan untuk menggeser paradigma birokrasi yang lebih sibuk dengan urusan internal, menjadi berorientasi pada pelanggan sekolah. Sekolah diharapkan memposisikan pelanggan sebagai hal yang paling depan. Oleh sebab itu, pelanggan dipakai sebagai sasaran pencapaian tujuan. Sekolah selalu mendengar suara pelanggan, memperhatikan kebutuhan dasar dan keinginan pelangggan, dan memperhatikan hukum pelanggan (termasuk dalam hal ini hak-hak pelanggan sekolah). Dalam meningkatkan daya saing sekolah, perlu perubahan paradigma birokrasi di sekolah. Yang semula sekolah lebih banyak melayani kebutuhan birokrasi yang lebih tinggi dan kemungkinan sekolah sendiri minta dilayani masyarakat, maka diubah agar sekolah lebih responsif dalam memberikan pelayanan yang bersifat memenuhi kebutuhan pelanggan atau masyarakat yang memerlukan.
Pelayanan pelanggan sekolah diartikan sebagai proses yang secara sadar dan terencana yang dilakukan oleh sekolah melalui pemberian pelayanan kepada pelanggan agar  pelanggan mencapai kepuasan secara optimal. Untuk dapat menjalankan fungsi yang memuaskan pelanggan, bagi sekolah tidak lepas dari kreatifitas tata usahawannnya. Tenaga administrasi sekolah perlu kreatif mengidentifikasi masalah-masalah yang sedang maupun yang akan dihadapi dalam praktik pemberian layanan sehari-hari. Hal ini sebagai upaya untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi dan upaya mengantisipasi pemecahan masalah yang kemungkinan akan dihadapi pada masa yang akan datang. 

C.    KONSEP PELAYANAN PRIMA
Ada tiga konsep dasar (A3) yang harus diperhatikan dalam mewujudkan pelayanan prima, yakni:
1.      Konsep sikap (attitude)
   Keberhasilan bisnis industri jasa pelayanan akan sangat tergantung pada orang-orang yang terlibat di dalamnya. Sikap pelayanan yang diharapkan tertanam pada diri para karyawan adalah sikap yang baik, ramah, penuh simpatik, dan mempunyai rasa memiliki yang tinggi terhadap perusahaan. Jika anda menjadi karyawan suatu perusahaan, sikap anda akan menggambarkan perusahaan kalian. Anda akan mewakili citra perusahaan baik secara langsung atau tidak langsung. Pelanggan akan menilai perusahaan dari kesan pertama dalam berhubungan dengan orang-orang yang terlibat dalam perusahaan tersebut.
Pelayanan prima berdasarkan konsep Attitude (sikap) meliputi tiga prinsip berikut ini:
1. Melayani pelanggan berdasarkan penampilan yang sopan dan serasi
2. Melayani pelanggan dengan berpikiran positif, sehat dan logis
3. Melayani pelanggan dengan sikap menghargai
2.      Konsep Perhatian (attention)
Dalam melakukan kegiatan layanan, seorang petugas pada perusahaan industri jasa pelayanan harus senantiasa memperhatikan dan mencermati keinginan pelanggan. Apabila pelanggan sudah menunjukkan minat untuk membeli suatu barang atau jasa yang kita tawarkan, segera saja layani pelanggan tersebut dan tawarkan bantuan, sehingga pelanggan merasa puas dan terpenuhi keinginanya. Pelayanan prima berdasarkan konsep Attention (perhatian) meliputi tiga prinsip berikut ini:
1.      Mendengarkan dan memahami secara sungguh - sungguh     kebutuhan pelanggan
2.      Mengamati dan menghargai perilaku pelanggan
3.      Mencurahkan perhatian penuh kepada para pelanggan
3.       Konsep Tindakan (action)
Pada konsep perhatian, pelanggan "menunjukkan minat" untuk membeli produk yang kita tawarkan. Pada konsep tindakan pelanggan sudah "menjatuhkan pilihan" untuk membeli produk yang diinginkannya. Terciptanya proses komunikasi pada konsep tindakan ini merupakan tanggapan terhadap pelanggan yang telah menjatuhkan pilihannya, sehingga terjadilah transaksi jual-beli. Bentuk-bentuk pelayanan prima berdasarkan konsep Action (tindakan) adalah sebagai berikut:
a.       Segera mencatat pesanan pelanggan.
b.      Menegaskan kembali kebutuhan atau pesanan pelanggan.
c.       Menyelesaikan transaksi pembayaran pesanan pelanggan.
d.      Mewujudkan kebutuhan para pelanggan
e.       Mengucapkan terimakasih diiringi harapan pelanggan akan kembali lagi.

D.    JENIS-JENIS LAYANAN PRIMA PENDIDIKAN
              Dalam melaksanakan pendidikan profesional dibutuhkan perhatian yang serius dari berbagai pihak. Pemerintah pusat sampai daerah sebagai decision making, perlu menyusun strategi-strategi yang sangat akurat untuk mencapai mutu pendidikan yang baik dapat bersaing secara global di dunia Internasional. Apabila dunia pendidikan Indonesia tidak ditangani dan diselenggarakan secara profesional maka dikuatirkan pendidikan di tanah air ini tetap saja terpuruk dan tidak mampu menghadapi realitas baru yaitu ketidak berdayaan bersaing secara global. Untuk itu kami mengajak pengelola pendidikan dan masyarakat masyarakat peduli pendidikan untuk membangun pendidikan dan dapat memperbaiki layanan terhadap pendidikan di Dinas pendidikan Provinsi, kabupaten, kota dan satuan pendidikan :
1.      Pelayanan Utama pelayanan yang berkaitan dengan kebutuhan utama masyarakat (pelanggan), sesuai dengan visi, missi pendidikan mengacu pada visi, missi pendidikan Nasional, bupati dan kebutuhan pelanggan (masyarakat).
2.      Pelayanan pendukung adalah  pelayanan yang diberikan sebagai kelengkapan untuk kepuasan masyarakat apa yang dibutuhkan masyarakat sekarang sebagai pelanggan sehingga produk pendidikan itu dapat dimanfaatkan di masyarakat.
3.      Pelayanan tambahan yaitu pelayanan yang diberikan melebihi standar pelayanan untuk meraih pelanggan.

E.     KARAKTERISTIK PELAYANAN PRIMA
1.      Ketepatan Waktu Pelayanan
Dalam pelayanan penyelengaraan pendidikan sering sekali pelanggan merasa kecewa terhadap pelayanan yang dilakukan oleh penyelenggara pendidikan ini dapat dirasakan ketika pelanggan menetapkan perjanjian dengan penyelenggara pendidikan waktu yang telah dijanjikan tidak tepat sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Begitu pula ketika menunggu karena sedang dalam proses, seharusnya menunggu dalam batas waktu yang masuk akal sehat. Ditambah lagi pelanggan tidak dihadapkan pada ketidak jelasan waktu penyelesaian. Agar penyelenggaraan pendidikan dapat meningkat mutu pelayanannya hendaknya setiap tahun menyusun perbaikan  pendataan yang akurat mulai dari pendataan secara kulitatif maupun kuantitatif,  pendataan dilakukan bukan hanya data kualitatif tetapi secara menyeluruh termasuk  data kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sehingga penyelenggara pendidikan punya data based yang terkini dan ini dasar dalam menyusun perencanaan dari penyelenggaraan pendidikan  secara tepat akibatnya tujuan akan mudah dicapai serta pelaksanaan  monitoring dan evaluasi dapat terjadwal secara tepat.
2.      Akurasi Pelayanan
Pelayanan yang diterima pelanggan baik berupa data, perencanaan, tujuan penyelengaraan, hasil monitoring evaluasi, dan umpan balik  berupa perlakuan, barang atau jasa, haruslah terbebas dari kesalahan (yang disengaja maupun tidak ).
3.      Keramahan dalam Pelayanan
Dalam melaksanakan pelayanan penyelanggara pendidikan hendaknya penyelenggara pendidikan menerapkan program senyum, sapa dan salam  dari setiap orang dalam organisasi yang berhubungan langsung dengan pelanggan.
4.      Kemudahan dalam Pelayanan
Pelayanan tidak berurusan banyak orang dan banyak meja sehingga dapat memberikan kejelasan arah dan membuat pelanggan merasa senang.
5.      Kenyamanan mendapatkan pelayanan
Terbebas dari rasa takut dan rasa ditipu, mudah dijangkau, mudah di dapat, ruang tunggu: sejuk dan segar.
6.      Pelayanan yang bertanggung jawab
Berkaitan dengan penanganan keluhan pelanggan yang ramah dan sopan, dan hasilnya memuaskan pelanggan.
7.      Pelayanan yang spesifik
Berkaitan dengan permintaan spesifik pelanggan diluar standar pelayanan umum atau pelayanan tambahan yang memberikan kepuasan, melebihi harapan pelanggan.
8.      Kemudahan di Akses
Mudah dijangkau dan ditemukan, mudah mendapatkan informasi dan mudah dihubungi.


BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
         Pelayanan prima biasanya berhubungan erat dengan bisnis jasa pelayanan yang dilakukan dalam upaya untuk memberikan rasa puas dan menumbuhkan kepercayaan terhadap pelanggan atau konsumen, sehingga pelanggan merasa dirinya dipentingkan atau diperhatikan dengan baik dan benar. Pentingnya pelayanan prima terhadap pelanggan juga merupakan strategi dalam rangka memenangkan persaingan. Akan tetapi tidak cukup hanya memberikan rasa puas dan perhatian terhadap pelanggan saja, lebih dari itu adalah bagaimana cara merespon keinginan pelanggan, sehingga dapat menimbulkan kesan positif dari pelanggan.
         Pelayanan prima harus ditunjang oleh kualitas sumber daya manusia yang handal, mempunyai visi yang jauh ke depan dan dapat mengembangkan strategi dan kiat pelayanan prima yang mempunyai keunggulan.













DAFTAR PUSTAKA

1.      http://rhanimahrani.blogspot.com/2011/03/pelayanan-prima-di-sekolah.html
( diakses pada hari rabu 25 september 2013 pukul 21.05 WIB)

2.      http://www.slideshare.net/putrasensei/tugas-pelayanan-prima-jalur-pendidikan  ( diakses pada rabu 25 septmber 2013 pukul 21.00 WIB )

3.      Adair, John. 1984. Menjadi Pemimpin Efektif. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar