RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Program Studi :
DIII Kebidanan
Mata Kuliah : Asuhan Neonatus, Bayi dan
Balita
Kelas/Semester : B. 92/III
Alokasi Waktu : 10 menit
Standar Kompetensi :
Mahasiswa
mampu memahami dan memberikan asuhan kebidanan pada neonatus, bayi dan balita.
Kompetensi Dasar :
1. Mampu
memahami tentang berat badan lahir rendah (BBLR)
Indikator :
1.1 Memahami pengertian berat badan lahir rendah
(BBLR)
1.2 Memahami klasifikasi berat badan lahir rendah
(BBLR)
1.3 Menyebutkan etiologi berat badan lahir rendah
(BBLR)
1.4 Memahami penatalaksanaan berat badan lahir
rendah (BBLR)
Tujuan :
1.1.1
Mahasiswa mampu memahami
pengertian berat badan lahir rendah (BBLR)
1.1.2
Mahasiswa mampu memahami
klasifikasi berat badan lahir rendah (BBLR)
1.1.3
Mahasiswa mampu menyebutkan
etiologi berat badan lahir rendah (BBLR)
1.1.4
Mahasiswa mampu memahami
penatalaksanaan berat badan lahir rendah (BBLR)
Materi Pokok :
1. Pengertian
berat badan lahir rendah (BBLR)
2. Klasifikasi
berat badan lahir rendah (BBLR)
3. Etiologi
berat badan lahir rendah (BBLR)
4. Penatalaksanaan
berat badan lahir rendah (BBLR)
Metode Pembelajaran :
Ceramah dan
tanya jawab
Media, dan Alat:
1. Media
Pembelajaran : LCD
2. Alat
Pembelajaran : Power Point,
LCD, dan Laptop
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran :
NO
|
Tahap
Kegiatan
|
Alokasi
waktu
|
Kegiatan
Pembelajaran
|
|
Dosen
|
Mahasiswa
|
|||
1.
|
Kegiatan
awal
|
2
menit
|
1. Mengucakapkan
salam
2. Memperkenalkan
diri
3. Apersepsi
pembelajaran
4. Menyampaikan
tujuan pembelajaran
|
1.Menjawab
salam
2. Memperhatikan
3. Memperhatikan
4. Memperhatikan
|
2.
|
Kegiatan
inti
|
6
menit
|
1. Menjelaskan
pengertian berat badan lahir rendah (BBLR)
2. Menjelaskan
klasifikasi berat badan lahir rendah (BBLR)
3. Menjelaskan
etiologi berat badan lahir rendah (BBLR)
4. Menjelaskan
penatalaksanaan berat badan lahir rendah
5. Memberi
kesempatan untuk bertanya
|
1. Memperhatikan
2. Memperhatikan
3. Memperhatikan
4. Memperhatikan
5. Menanggapi
dan menanyakan hal yang tidak jelas
|
3.
|
Kegiatan
penutup
|
2
menit
|
1. Melakukan
evaluasi dengan memberikan pertanyaan tentang materi
2. Bersama
mahasiswa menyimpulkan materi
3. Memberikan
tugas
4. Menunjukkan
sumber refrensi
5. Mengakhiri
perkuliahan dengan mengucapkan salam
|
1. Menjawab
pertanyaan
2. Mahasiswa
bersama dosen menyimpulkan materi
3. Memperhatikan
dan mencatat
4. Memperhatikan
dan mencatat
5. Menjawab
salam
|
Evaluasi :
Bentuk
instrumen : Lisan
1.
Jelaskan pengertian berat
badan lahir rendah (BBLR)!
2. Sebutkan
klasifikasi berat badan lahir rendah (BBLR)!
3. Sebutkan
etiologi berat badan lahir rendah (BBLR)!
4.
Jelaskan penatalaksanaan
berat badan lahir rendah (BBLR)!
Kunci Jawaban :
1.
Berat badan lahir rendah
adalah bayi baru lahir yang
berat badannya saat lahir kurang dari 2500 gram (sama dengan 2.499 gram).
2. Klasifiikasi berat badan lahir rendah :
a. BBLR : BB < 2500gr
b. BBLSR :
BB 1000-1500gr
c. BBLESR : BB <1000 gr
3. Etiologi
berat badan lahir rendah :
a. Faktor
ibu
b. Faktor
kehamilan
c. Faktor
janin
4. Penatalaksanaan
berat badan lahir rendah :
a. Mempertahankan
suhu
b. Pengawasan
nutrisi/ASI
c. Pencegahan
infeksi
d. Penimbangan
ketat
e. Perawatan
dgn metode kanguru
Penilaian :
Skor
penilaian :
0 : apabila jawaban salah
1 : apabila jawaban mendekati benar
tetapi tidak lengkap
2 : apabila jawaban benar tetapi kurang
lengkap
3 : apabila jawaban benar, lengkap
tetapi penataan kalimat kurang jelas
4 : apabila jawaban
benar, lengkap dan kalimat jelas.
NILAI AKHIR = JUMLAH SKOR YANG DIDAPAT
x 100
JUMLAH SKOR MAKSIMUM
Refrensi :
1. Muslihatun, W. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi dan
Balita. Surabaya: Salemba.
2. Pantiawanti, I. 2010. Bayi
dengan BBLR (cetakan pertama). Yogyakarta: Nuha Medika.
3. Proverawati,
A. Cahyo I. 2010. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Yogyakarta: Nuha
Medika.
Lampiran :
Materi
Lampiran
Materi
BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR)
1.
Pengertian BBLR
Bayi berat lahir rendah
(BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat badannya saat lahir kurang dari 2.500 gram
(sampai dengan 2.499 gram).
2.
Klasifikasi BBLR dapat dibedakan menjadi :
- Bayi berat lahir rendah (BBLR) berat lahir 1500gr- 2500gr
- Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) berat lahir <1500gr
- Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER) berat lahir <1000gr
3.
Etiologi Terjadinya BBLR
a.
factor ibu
1)
Gizi ibu hamil yang kurang
Kekurangan
gizi pada ibu hamil dapat memengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat
menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat
bawaan, anemia pada bayi, asfiksia. Intra partum (mati dalam kandungan) lahir
dengan berat badan rendah (BBLR). Indikator lain untuk mengetahui status gizi
ibu hamil adalah dengan mengukur Lingkar Lengan Atas (LILA) kurang dari 23,5 cm
merupakan indikator kuat untuk status gizi yang kurang/ buruk. Ibu berisiko
untuk melahirkan anak dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
2)
Umur kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
Kelahiran
bayi BBLR lebih tinggi pada ibu-ibu muda berusia kurang dari 20 tahun. Remaja
seringkali melahirkan bayi dengan berat lebih rendah. Hal ini terjadi karena
mereka belum matur dan mereka belum memiliki sistem transfer plasenta seefisien
wanita dewasa. Pada ibu yang tua meskipun mereka telah berpengalaman, tetapi
kondisi badannya serta kesehatannya sudah mulai menurun sehingga dapat
memengaruhi janin intra uterin dan dapat menyebabkan kelahiran BBLR. Faktor
usia ibu bukanlah faktor utama kelahiran BBLR, tetapi kelahiran BBLR tampak
meningkat pada wanita yang berusia di luar usia 20 sampai 35 tahun.
3)
Jarak hamil dan persalinan terlalu dekat
Jarak
kehamilan kurang dari 2 tahun dapat menimbulkan pertumbuhan janin kurang baik,
persalinan lama dan perdarahan pada saat persalinan karena keadaan rahim belum
pulih dengan baik. Ibu yang melahirkan anak dengan jarak yang sangat berdekatan
(di bawah dua tahun) akan mengalami peningkatan risiko terhadap terjadinya
perdarahan pada trimester III, termasuk karena alasan plasenta previa, anemia
dan ketuban pecah dini serta dapat melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.
4)
Paritas ibu
Anak
lebih dari 4 dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan janin sehingga melahirkan
bayi dengan berat lahir rendah dan perdarahan saat persalinan karena keadaan
rahim biasanya sudah lemah.
5)
Penyakit menahun ibu seperti hypertensi, jantung, ganguan pembuluh
darah (perokok)
b.
Faktor kehamilan
1)
Hamil dengan hydramnion
Hidramnion
atau kadang-kadang disebut juga polihidramnion adalah keadaan di mana banyaknya
air ketuban melebihi 2000 cc. Hidramnion harus dianggap sebagai kehamilan
dengan risiko tinggi karena dapat membahayakan ibu dan anak.
2)
Hamilganda
Berat badan satu janin pada kehamilan kembar rata-rata 1000 gram lebih ringan daripada janin kehamilan tunggal. Berat badan bayi yang baru lahir umumnya pada kehamilan kembar kurang dari 2500 gram. Suatu faktor penting dalam hal ini ialah kecenderungan terjadinya partus prematurus.
Berat badan satu janin pada kehamilan kembar rata-rata 1000 gram lebih ringan daripada janin kehamilan tunggal. Berat badan bayi yang baru lahir umumnya pada kehamilan kembar kurang dari 2500 gram. Suatu faktor penting dalam hal ini ialah kecenderungan terjadinya partus prematurus.
3)
Perdarahan antepartum
Perdarahan
antepartum merupakan perdarahan pada kehamilan diatas 22 minggu hingga mejelang
persalinan yaitu sebelum bayi dilahirkan. Komplikasi utama dari perdarahan
antepartum adalah perdarahan yang menyebabkan anemia dan syok yang menyebabkan
keadaan ibu semakin jelek. Keadaan ini yang menyebabkan gangguan ke plasenta
yang mengakibatkan anemia pada janin bahkan terjadi syok intrauterin yang
mengakibatkan kematian janin intrauterine. Bila janin dapat diselamatkan, dapat
terjadi berat badan lahir rendah, sindrom gagal napas dan komplikasi asfiksia.
4)
preeklamsi dan eklampsi
Pre-eklampsia/
Eklampsia dapat mengakibatkan keterlambatan pertumbuhan janin dalam kandungan
atau IUGR dan kelahiran mati. Hal ini disebabkan karena Pre-eklampsia/Eklampsia
pada ibu akan menyebabkan perkapuran di daerah plasenta, sedangkan bayi
memperoleh makanan dan oksigen dari plasenta, dengan adanya perkapuran di
daerah plasenta, suplai makanan dan oksigen yang masuk ke janin berkurang.
5)
ketuban pecah dini
Ketuban
Pecah Dini (KPD) disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membran yang
diakibatkan oleh adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks.
Pada persalinan normal selaput ketuban biasanya pecah atau dipecahkan setelah
pembukaan lengkap, apabila ketuban pecah dini, merupakan masalah yang penting
dalam obstetri yang berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadinya
infeksi ibu.
c.
Faktor janin
1)
Cacat bawaan / kelainan congenital
Kelainan
kongenital merupakan kelainan dalam pertumbuhan struktur bayi yang timbul sejak
kehidupan hasil konsepsi sel telur. Bayi yang dilahirkan dengan kelainan
kongenital, umumnya akan dilahirkan sebagai Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) atau
bayi kecil untuk masa kehamilannya. Bayi Berat Lahir Rendah dengan kelainan
kongenital yang mempunyai berat kira-kira 20% meninggal dalam minggu pertama
kehidupannya.
2)
Infeksi dalam rahim
Infeksi
hepatitis terhadap kehamilan bersumber dari gangguan fungsi hati dalam mengatur
dan mempertahankan metabolisme tubuh, sehingga aliran nutrisi ke janin dapat
terganggu atau berkurang. pengaruh infeksi hepatitis menyebabkan abortus atau
persalinan prematuritas dan kematian janin dalam rahim. Wanita hamil dengan
infeksi rubella akan berakibat buruk terhadap janin. Infeksi ini dapat
menyebabkan bayi berat lahir rendah, cacat bawaan dan kematian janin.
4.
Penanganan dan Perawatan BBLR
Adapun penanganan yang dapat dilakukan pada
BBLR yaitu:
a.
Mempertahankan suhu dengan ketat
BBLR
mudah mengalami hypothermia, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus dipertahankan
dengan ketat.
b.
Mencegah infeksi dengan ketat
BBLR
sangat rentan akan infeksi perhatikan prinsip- prinsip pencegahan infeksi
termasuk mencuci tangan sebelum memegang bayi.
c.
Pengawasan nutrisi/ASI
Reflek
menelan BBLR belum sempurna, oleh karena itu pemberian nutrisi harus dilakukan
dengan cermat
d.
Penimbangan ketat
Perubahan
berat badan mencerminkan kondisi gizi/ nutrisi bayi yang erat kaitannya dengan
daya tahan tubuh. Oleh karena itu penimbangan berat badan harus dilakukan
dengan ketat.
e. Metode kanguru
Dengan
mengenakan popok dan tutup kepala pada bayi baru lahir kemudian, bayi
diletakkan diantara payudara ibu dan ditutup baju ibu yang berfungsi sebagai
kantung kanguru. Posisi bayi tegak ketika ibu berdiri atau duduk dan tengkurap
atau miring ketika ibu berbaring.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar